Sumber: www.istockphoto.com

Sarapan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan zat gizi bagi remaja karena dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dalam belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar.1 Namun, saat ini masih banyak remaja yang tidak mengonsumsi sarapan karena tidak terbiasa sarapan sejak kecil, tidak sempat sarapan, atau tidak ada waktu karena bangun kesiangan. Berikut penjelasan terkait sarapan dan prestasi belajar pada remaja.

Apa itu sarapan dan prestasi belajar?

Sarapan merupakan asupan pertama setelah berpuasa ketika tidur saat malam.2 Sarapan yang dikonsumsi harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan gizi remaja. Sarapan menyediakan 25% dari asupan gizi remaja per hari. Sarapan dilakukan pada pukul 06.00 hingga 10.00 pagi hari.1

Ketika belum mengonsumsi makanan setelah 12 jam tidur, terjadi penurunan kadar gula darah yang berperan memberikan energi bagi otak agar dapat berfungsi secara optimal. Ketika gula darah lebih rendah pada remaja, yaitu kurang dari 70 mg/dL, maka akan terjadi hipoglikemia, sehingga menyebabkan kemampuan belajar menurun, serta tubuh menjadi lemas, pusing, dan gemetar.3

Prestasi belajar pada remaha merupakan informasi tentang tingkat keberhasilan dan kemampuan remaja dalam kegiatan belajar. Prestasi belajar merupakan salah satu parameter keberhasilan belajar remaja.4 Sarapan meningkatkan konsentrasi belajar sehingga akan meningkatkat prestasi belajar remaja.

Apa manfaat membiasakan sarapan bagi remaja?

Sarapan dapat memberikan karbohidrat agar kadar gula darah meningkat, sehingga akan meningkatkan konsentrasi dan mempengaruhi prestasi belajar remaja. Selain itu, sarapan juga berperan penting dalam menyediakan zat gizi, seperti lemak, protein, vitamin, serta mineral.1 Lemak menghasilkan energi yang akan digunakan untuk beraktivitas dan berfikir.6 Asupan protein yang cukup dapat menyebabkan daya ingat atau konsentrasi remaja meningkat, sehingga akan meningkatkan prestasi belajar.5 Beberapa jenis vitamin dan mineral dapat menunjang performa intelektual remaja, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar.

Apa bahayanya jika tidak membiasakan sarapan bagi remaja?

Remaja yang melewatkan sarapan berisiko mengalami gangguan kesehatan berupa gula darah rendah. Kondisi tersebut mengakibarkan konsentrasi belajar remaja menurun dan berdampak pada penurunan prestasi belajar pada remaja.1

Apa yang harus dikonsumsi oleh remaja saat sarapan?

Ketika sarapan, disarankan mengonsumsi makanan yang ringan bagi kinerja pencernaan namun tetap cukup porsinya dan sesuai dengan prinsip gizi seimbang.5 Sarapan yang baik sesuai pemenuhan gizi seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat sebesar 55-65%, protein sebesar 12-15%, lemak sebesar 24-30%, vitamin serta mineral.6 Saat sarapan, disarankan mengonsumsi makanan yang kaya serat dan cukup protein, namun rendah, sehingga akan merasa cukup kenyang hingga makan siang. Sarapan juga harus terdapat karbohidrat agar dapat merangsang gula darah dan zat gizi mikro di otak untuk dapat merangsang aktivitas otak.5

Berikut contoh menu sarapan yang sehat untuk remaja:

  1. Nasi, sayur bayam, tempe goreng, ayam goreng, dan pisang
  2. Roti panggang dengan selada, telur dadar serta buah apel dan susu kedelai

Membiasakan sarapan sangat penting bagi remaja. Sarapan dapat mempengaruhi prestasi belajar. Meski begitu, banyak remaja yang masih tidak biasa mengonsumsi sarapan dan menganggap sarapan tidak terlalu penting dibanding waktu makan lainnya. Diperlukan adanya kemauan dan kesadaran tinggi bagi remaja agar membiasakan sarapan setiap pagi secara konsisten untuk meningkatkan prestasi belajar.

Referensi

1.         Noviyanti RD, Kusudaryati DPD. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. Profesi (Profesional Islam Media Publ Penelit. 2018;16(1):63–6.

2.         Suraya, Apriyani SS, Larasaty D, Indraswari D, Lusiana E, Anna GT. “Sarapan Yuks” Pentingnya Sarapan Pagi bagi Anak-Anak. J Bakti Masy Indones. 2019;2(1):201–2.

3.         Rahma F. Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa SDN Sawahan I/340 Surabaya. AntroUnairdotNet. 2016;5(3):577.

4.         Pandiangan RR, Brahmana NB, Tarigan YG. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Kejadian Anemia terhadap Prestasi Belajar Remaja Putri di SMPN 5 Satu Atap Pangururan Tahun 2022. J TEKESNOS. 2022;4(1):248–9.

5.         Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2011.

6.         Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2010.

7.         Larega TSP. Effect of Breakfast on the Level of Concentration in Adolescents. J Major. 2015;4(2):117.

8.         Masrikhiyah R, Octora MI. Pengaruh Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi Remaja terhadap Prestasi Belajar. J Ilm Gizi dan Kesehat. 2020;2(1):26.

Penulis:

Andita Arifianita Putri, S.Gz (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia), Besti Verawati, S.Gz., M.Si (Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *